KAMPANYE PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN (PUP) “DON’T HURRY TO GET MARRY!”

img-20160806-wa0004 img-20160806-wa0007

Dalam rangka memperingati Hari Remaja Internasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2016, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat (BPPM) merangkul beberapa lembaga di DIY untuk melakukan kampanye yang berkaitan dengan remaja dan kesehatan reproduksi seperti SAPDA, Mitra Wacana, Rifka Annisa, Depag, RDU, BKKN, PKBI, CB Betesda. Dalam hal ini, SAPDA juga turut berpartisipasi dalam Kampanye Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) di GOR Amongrogo, Rabu 3 Agustus 2016. SAPDA yang concern dengan isu kesehatan reproduksi penyandang disabilitas mengkampanyekan isu disabilitas  dan kesehatan reproduksi remaja disabilitas dimana mayoritas pengunjung pameran adalah remaja.

Dalam pameran ini, SAPDA mengusung konsep pengetahuan kesehatan reproduksi (kespro) pada remaja, terutama remaja dengan disabilitas. Amunisi / atribut kampanye yang telah disiapkan adalah :

  1. Buku Saku Kesehatan Reproduksi Remaja Disabilitas
  2. Buku Saku Kekerasan
  3. Poster ragam disabilitas dan penyebab
  4. Poster perkawinan usia anak
  5. Poster bagan Divisi WDCC SAPDA
  6. Poster Bingkai perpustakaan aksesibel SAPDA
  7. Banner organ reproduksi perempuan dan laki-laki
  8. Printing material : Leaflet, brosur
  9. Film animasi tentang pendidikan kesehatan reproduksi
  10. Buku : Mekanisme Kekerasan, Polowijan, Sewindu SAPDA, Laporan Program

Kampanye PUP menghadirkan Gubernur Sultan HB X yang memberikan sambutan dan juga melakukan Deklarasi Kampanye bersama 5 Kabupaten/Kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, Gubernur DIY melakukan kunjungan ke tiap stand pameran untuk mengetahui siapa partisipan dalam kampanye ini. Kampanye PUP berjargon Don’t Hurry To Get Marry yang ingin agar usia perkawinan di dalam Undang-undang Perkawinan dari 16 Tahun untuk perempuan dan 18 Tahun menjadi 21 tahun untuk perempuan dan 25 tahun untuk laki-laki. Dimana sebelumnya, oleh Mahkamah Konstitusi Judicial Review usia perkawinan ditolak

SAPDA mengundang komunitas Grahita/ autis sejumlah 4 orang (sebagai pendamping) dan 3 remaja (Hari, Agatha, Rizki) untuk mengikuti diskusi yang diselenggarakan. Diskusi Panel yang mengangkat berbagai topic, baik dari sisi Psikologi, Kesehatan maupun Pendidikan.

Pameran SAPDA dihadiri oleh cukup banyak pengunjung remaja. Ada sekitar 75 orang pengunjung. Dari SKPD 2 orang, remaja 44 orang (SMA, PIK R, Kwarda), LSM/CSO 14 orang, lembaga 14 orang dan orang tua 1 orang. Selain tertarik karena stand yang berkaitan disabilitas hanya stand SAPDA juga karena ada games untuk menarik pengungjung. Games terdiri dari pesawat impian dan pojok kartu dengan hadiah (buku saku kekerasan, buku saku kesehatan reproduksi, mug kespro atau kaos).

Untuk Games pesawat impian pengunjung selain menuliskan harapannya juga menuliskan tentang disabilitas:
a. Bahwa kita semua sama dan berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Semangat!! (Susi Nuryani /PIKR Satria Bakti Sanden bantul)
b. Semua punya hak yang sama, tetaplah berkarya. Semua haarapan semoga tercapai. Semangattt!! We love you (Avinda Dwi N/ SMKN 1 Wonosari/ Kwarcab GK).
c. Bismillah. Harapan kami untuk remaja disabilitas memperoleh haknya secara utuh dan dapat tersenyum di bumi Indonesia (Sastrawati Budiatin)
d. Cita-cita tercapai, langgeng, Akhlak tambah baik. Buat teman-teman / kakak yang mengakui penyakit disabilitas jangan patah semangat percaya Tuhan. Selalu bersama kita (Yevia Gunung Kidul)
e. Semoga banyak remaja yang sadar akan pentingnya menikah dini itu tidak baik dan bisa mengetahui banyak hal tentang reproduksi remaja (Latifah Diag . SMA 1 Sanden)
f. Bismillah. Remaja tahun 2016: Masa depan lebih peduli dengan kespro, PUP serta aturan-aturan pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter baik. Aamiin. (Yunta Indah Lestari. SMAN 1 Srandakan).
g. Untuk teman-teman yang kusayangi: Hidup itu merupakan anugerah yang terindah yang diberikan Tuhan kepada kita. Jangan putus asa dan selaku bersyukur. Tuhan itu sangat sayang sama kita. Dari itu semua, pasti ada kado terindah dari-Nya. (Clara Deo).
h. Harapan saya semua anak dan pemuda bebas dari kekerasan.
i. Harapan saya: kekerasan seksual di Indonesia ini dapat berkurang
j. Semoga kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat diminimalisir. (Rini R)