Komisioner Komnas Perempuan Andy Yentriani sedang menyampaikan tanggapan ditemani moderator dan JBI.

Mendengar Cerita di Balik Pendampingan Disabilitas Korban Kekerasan

Pendampingan korban kekerasan berbasis gender dan disabilitas kekerasan menyimpan beragam cerita di baliknya. Berbagai tantangan dihadapi lembaga penyedia layanan dalam memastikan penyandang disabilitas dapat memperoleh keadilan, mulai dari kendala komunikasi, layanan yang belum didesain untuk memenuhi kebutuhan disabilitas, hingga penolakan dari keluarga atau bahkan korban itu sendiri. Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA)…

Read More
Direktur SAPDA Nurul Saadah Andriani sedang memaparkan rencana inisiasi penyusunan Catahu Nasional penanganan kekerasan berbasis gender dan disabilitas

Kasus Kekerasan Disabilitas Harus Tercatat

Beragam bentuk kekerasan menimpa penyandang disabilitas di Indonesia. Di sisi lain, belum semua kasus-kasus kekerasan terhadap penyandang disabilitas terdokumentasikan dengan baik. Data yang tersebar di berbagai lembaga masih mengalami ketimpangan satu sama lain. Pencatatan kasus yang bersifat kolaboratif sangat dibutuhkan untuk menghasilkan data kekerasan berbasis gender dan disabilitas yang lebih holistik. Yayasan Sentra Advokasi Perempuan,…

Read More
Ilustrasi polisi sedang mengidentifikasi alat bukti

UU TPKS: Quo Vadis Aturan “Pengamanan” Barang Bukti Kekerasan Seksual Berbasis Elektronik

Oleh: Kyntan Gita Palupi (WDCC SAPDA) Beberapa bulan sudah Undang-undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) resmi disahkan oleh parlemen dengan persetujuan dari presiden. Perjalanan panjang pengesahan UU TPKS bahkan sudah dimulai sejak proses pembuatannya, mulai dari tahap inisiasi di tahun 2012, tahap masuk Program Legislasi Nasional di tahun 2016,…

Read More
Banner pembukaan kembali lowongan konselor psikologis SAPDA.

Dibuka Kembali: Lowongan Kerja Konselor Psikologis SAPDA

__________ Dibuka kembali!Lowongan pekerjaan Konselor Psikologis Yayasan SAPDA. Kualifikasi yang Dibutuhkan:– Penyandang disabilitas atau tanpa disabilitas.– Usia 20 – 40 tahun.– Bersedia bekerja secara penuh.– Sarjana psikologi lebih diutamakan.– Memiliki pengalaman konseling minimal 1 tahun.– Memiliki pengetahuan seputar Psychology First Aid.– Memiliki perspektif disabilitas, gender dan anak.– Memiliki komitmen kerja-kerja kemanusiaan.– Memiliki komitmen kerja dalam…

Read More
Direktur SAPDA dan PN Jakarta Utara menandatangani MoU mewujudkan pengadilan inklusif

PN Jakarta Utara Terima Dukungan SAPDA Wujudkan Pengadilan Inklusif

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara menerima dukungan dari Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) dalam mewujudkan komitmennya untuk menjadi pengadilan yang inklusif dan aksesibel bagi penyandang disabilitas. Kedua lembaga telah menandatangani perjanjian kerjasama (MoU) pada Kamis (8/12) tahun lalu. Penandatanganan MoU dilangsungkan sebagai bagian dari pendampingan asistensi yang dilakukan SAPDA kepada PN Jakarta…

Read More
Peserta penyandang disabilitas pengguna kursi roda sedang mempresentasikan rencana pendampingan kasus.

Sudah Saatnya Disabilitas Lebih Melek Hukum

Penyandang disabilitas rentan mengalami ketidakadilan dan diskriminasi saat berhadapan dengan hukum. Sudah saatnya penyandang disabilitas secara mandiri mampu memberikan dukungan dan melakukan advokasi terkait hak-haknya. Karena itu, Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) memberikan pelatihan hukum kepada organisasi disabilitas di wilayah pengadilan dampingan pada Selasa (13/12) hingga (14/12). Difasilitasi oleh Sukiratnasari dari Perhimpunan Advokat…

Read More
Flyer Webinar Dampak UU TPKS pada Penyandang Disabilitas

[PERS RILIS] Penuhi Hak Disabilitas Korban Kekerasan Seksual Lewat UU TPKS

Embargo: Rabu, 21 Desember 2022 Yogyakarta, Rabu (21/12) – Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) menyelenggarakan webinar “Implikasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) pada Penyandang Disabilitas” sebagai refleksi akhir tahun pasca 6 bulan pengesahan UU TPKS. Kegiatan ini didukung oleh pemerintah Australia melalui program Australia-Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2). Melalui…

Read More
Tangkapan layar dari salah satu adegan film Tegar menampilkan Tegar sedang digendong oleh Kakek

Belajar soal Hak Anak Disabilitas dari Film “Tegar”

“Satria Tegar Kayana, prajurit yang tidak akan pernah menyerah.” Kalimat yang diucapkan sang Kakek kepada Tegar menyiratkan harapan, doa dan motivasi, sekaligus pengingat untuk kita semua bahwa kita tidak boleh mudah menyerah. Perjuangan harus selalu berlanjut, semangat tak boleh pudar untuk mewujudkan mimpi. Film ini mengajarkan tidak selamanya sudut pandang yang kita miliki, kehidupan yang…

Read More