Sekolah Dasar Kinderstation Primary atau SD Cahaya Bangsa Utama pada Selasa, 18 September 2018 yang dihadiri sekitar 130 siswa melakukan pelatihan kesiapsiagaan bencana dengan fasilitator SAPDA (Sentra Advokasi Perempuan, Difabel, dan Anak). SAPDA yang diwakili oleh Mas Kasihan menyampaikan beberapa poin penting dalam kesiapsiagaan bencana yaitu meliputi 1) Identifikasi ancaman, 2) Metode praktis keselamatan gempa berlindung, berlutut, bertahan sambil berpegangan, 3) Memahami prosedur evakuasi penyelamatan, dan 4) Simulasi Evakuasi bencana.
Dalam identifikasi ancaman bencana, anak-anak diajak untuk memetakan bencana apa saja yang sering dilihat atau didengar, dan bagaimana menyelamatkan diri. Kenapa dipilih bencana gempa dalam metode pelatihan ini? karena Indonesia yang berada di lintasan cincin api sehingga resiko terjadi gempa menjadi sangat besar dan sulit diprediksi kapan terjadinya.
Kemudian mas Kasih juga menyampaikan dan memberikan pemahaman tentang prosedur evakuasi penyelamatan, agar tidak terjadi kepanikan, mengidentifikasi posisi dan wilayah masing-masing, hal-hal yang perlu dipersiapkan jika berada di wilayah rawan gempa, pengenalan jalur evakuasi, dan tanda-tanda lokasi titik kumpul.
Tujuan pelatihan ini adalah untuk membangun budaya siaga dan budaya aman khususnya di sekolah; mengembangkan jejaring bersama para pemangku kepentingan di bidang penanganan bencana; meningkatkan kapasitas institusi sekolah dan individu dalam mewujudkan tempat belajar yang lebih aman bagi siswa, guru, anggota komunitas sekolah serta komunitas di sekeliling sekolah; dan menyebarluaskan serta mengembangkan pengetahuan kebencanaan ke masyarakat luas melalui jalur pendidikan sekolah.