Sapda Luncurkan Hasil Assesment Dampak Covid-19 terhadap Penyandang Disabilitas di DIY

asesmen disabilitas terdampak covid-19 di DIY

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19, Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA) Yogyakarta melakukan assesmen dampak Covid-19 terhadap ekonomi dan kesehatan bagi penyandang disabilitas. Assesmen yang dilakukan bersamaan dengan pemberian bantuan bagi penyandang disabilitas ini dilaksanakan awal Juni lalu. Hasil assesment yang berupa kajian dan infografis diluncurkan Senin (22/6) kemarin.

“Assessment ini adalah sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi para penyandang disabilitas selama pandemi, sehingga ke depan jika ada bantuan atau program lanjutan bisa lebih tepat sasaran dan tepat program” Kata Sholih Muhdlor, penanggung jawab assesmen.

Dari hasil assesment yang melibatkan responden dari Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Sleman ini menunjukan sebagian besar penyandang disabilitas pendapatannya menurun.

“Jumlah penyandang disabilitas yang penghasilannya menurun sampai 59,31%. Terdapat 20,1% penyandang disabilitas yang selama masa pandemik tidak ada penghasilan dan/atau berhenti bekerja” Demikian rilis hasil assesment yang dimuat dalam pakis.id.

Hal ini mendesak untuk dilakukan adanya intervensi dari pemerintah. Misalnya, adanya stimulus ekonomi khusus bagi penyandang disabilitas. Selain hal tersebut, terdapat 49,5% penyandang disabilitas yang terdampak pada kesehatan. Dampak tersebut berupa dampak mental, tidak bisa berobat atau terapi, serta cakupan gizi yang berkurang. Jika dampak kesehatan ini tidak diatasi dengan baik, akan berpotensi menambah derajat disabilitasnya, bahkan rentan untuk kehilangan nyawa. Untuk melihat lebih lengkap dan rinci hasil assesment bisa klik link ini.