PAMERAN REMAJA SEHAT

img_3393 img_3319

Pameran yang diadakan oleh Dinas kesehatan DIY pada tanggal 3 September di Kampus SMP Muhammadiyah 3 Yogyakarta ini merupakan ajang kampanye dan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada remaja saat ini, bagaimana remaja harus concern dengan kondisi kesehatan mereka. Gaya hidup sehat merupakan salah satu perilaku yang mengindahkan dan menghargai atas tubuh mereka sendiri, mengingat bahwa remaja pada hakikatnya senang mencoba sesuatu yang baru, sedangkan mereka pun masih belum memahami apa saja bahaya yang mungkin mereka alami apabila salah dalam mengkonsumsi sesuatu.
Acara ini diadakan pada tanggal 3 September 2016 diikuti oleh beberapa sekolah SMP dan SMA di Kota Yogyakarta. Tidak hanya pameran, namun ada pentas seni dari remaja sekolah, orasi dan pemilihan duta remaja sehat tahun 2016. acara ini dibuka oleh Ibu Walikota Yogyakarta, Ana haryadi yang menyampaikan bahwa remaja harus sadar terhadap kesehatan mereka, terlebih mengenai kesehatan reproduksi, jangan sampai mencari informasi yang tidak pasti melalui media-media tertentu dan harus menjaga diri dari pergaulan remaja yang saat ini semakin bebas.
Dalam event ini, SAPDA diberi kesempatan untuk menjadi partisipan dalam mengisi salah satu stand pameran. Dengan amunisi beberapa media kampanye dan atribut seperti poster, banner, stiker, quiz dan games yang inklusi, banyak yang mendatangi stand SAPDA untuk sekedar mencoba games maupun mengikuti quiz atau bertanya seputar isu disabilitas. Petugas stand SAPDA berupaya menjelaskan dengan praktis mengenai isu disabilitas dan kaitannya dengan kesehatan reproduksi remaja.
Walaupun begitu, kampanye SAPDA sendiri mengenai isu disabilitas kurang tersampaikan, karena berbenturan dengan timing acara yang memberikan kesempatan kepada siswa siswi untuk mengunjungi pameran hanya sekitar 2 jam. Secara otomatis dengan waktu yang sangat terbatas, maka isu yang disampaikan pun tidak optimal. Namun begitu, dengan membagikan stiker dan foto selfie menggunakan atribut yang ada, setidaknya dapat memberi sedikit pemahaman kepada sisa siswi apa itu disabilitas dan inklusi. Jumlah total pengunjung di stand SAPDA 58, L=17 P=41 dengan disabilitas =0.
Tidak lupa SAPDA juga turut mengundang komunitas orangtua dan remaja disabilitas untuk datang menghadiri event ini. Selain itu, tim SAPDA juga mempromosikan program-program yang tengah menjadi focus dan pengembangan lembaga sehingga diharapkan masyarakat juga mengenal SAPDA dan dapat menjalin komunikasi yang intens. (Dhinda)