[PERS RILIS] Program Tanggap COVID-19 Uni Eropa dan Hivos Perkuat Ketahanan dan Solidaritas Masyarakat di DKI Jakarta, Bogor, Lombok Timur, Makassar, dan Yogyakarta

(Dari kiri ke kanan) Masriah, Rian Hadiyati, dan Haula, anggota kelompok belajar urban farming yang dilatih oleh Proyek ACTION di Desa Selong sedang mencampur tanah dan pupuk sebagai bagian dari persiapan pembibitan.

Dekripsi Foto: (Dari kiri ke kanan) Masriah, Rian Hadiyati, dan Haula, anggota kelompok belajar urban farming yang dilatih oleh Proyek ACTION di Desa Selong sedang mencampur tanah dan pupuk sebagai bagian dari persiapan pembibitan.

Jakarta, 12 Juli 2022 – Uni Eropa (UE) dan Hivos menggelar upacara penutupan proyek “Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19 (ACTION)”. Dua tahun setelah diluncurkan pada Juli 2020, proyek ACTION telah berhasil berkontribusi pada peningkatan ketahanan dan solidaritas kelompok rentan dan marginal yang terkena dampak pandemi COVID-19 di Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Hivos sebagai koordinator bekerja sama dengan lima organisasi lokal: CISDI, KAPAL Perempuan, PAMFLET, PUPUK, dan SAPDA.

Acara tersebut digelar secara virtual dan dihadiri oleh perwakilan dari Delegasi Uni Eropa, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kepala daerah dan pejabat pemerintah daerah, Satgas COVID-19, perwakilan masyarakat dari wilayah sasaran proyek, mitra pembangunan, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan media.

Dengan dukungan pendanaan dari Uni Eropa sebesar €2,5 juta atau Rp 42 miliar, proyek ACTION memberikan manfaat nyata dalam memperkuat sistem kesehatan dan menanggulangi penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bogor, Kota Jakarta Timur, Kabupaten Lombok Timur, Kota Makassar, dan Kota Yogyakarta. Proyek ini juga meningkatkan mata pencaharian sekitar 15.000 masyarakat miskin, marginal, dan kelompok rentan (termasuk minoritas seksual dan gender dan penyandang disabilitas) yang merasakan dampak sosial ekonomi dari COVID-19.

Proyek ACTION telah membuahkan hasil, antara lain:

  • 327 anggota Satgas COVID-19 menerima pelatihan penanganan kasus COVID-19 di wilayahnya, termasuk membangun koordinasi lintas sektor;
  • 187 organisasi berbasis komunitas (CBO) dan usaha kecil dan menengah (UKM) menerima pelatihan untuk memproduksi Alat Pelindung Diri (APD) khusus COVID-19 untuk mengatasi kelangkaan APD;
  • Pendistribusian 3.341 kotak masker bedah, 4.425 pelindung wajah (face shield), 2.010 kotak sarung tangan, 2.695 gaun medis, 2.930 pembersih tangan antiseptik (hand sanitizer) untuk masyarakat rentan di 40 kelurahan/desa;
  • Membangun 293 tempat cuci tangan yang ramah anak dan penyandang disabilitas di 40 kelurahan/desa;
  • Membangun dan mengembangkan layanan pengaduan daring/online terkait kekerasan yaitu:
    • Halo KAPAL Perempuan (081280885525) sebagai layanan daring/online pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan; dan
    • Rumah Cakap Bermartabat (081392669448) sebagai layanan daring/online pengaduan kasus kekerasan terhadap perempuan, penyandang disabilitas, dan para ibu dengan anak penyandang disabilitas.
    • Proyek ACTION juga telah melatih 262 relawan untuk membantu memberikan layanan bagi korban kekerasan. Mereka telah menerima lebih dari 111 kasus selama kurun waktu April 2021 – Juni 2022;
  • Pendistribusian 10.000 paket bantuan pangan kepada kelompok rentan (termasuk penyandang disabilitas dan lansia) dan 63 pelaku usaha pangan dan toko kelontong terhubung untuk menyediakan paket bantuan pangan bagi kelompok rentan;
  • Pendistribusian 222 paket bantuan khusus yang terdiri dari vitamin, susu, dan kudapan untuk anak penyandang disabilitas;
  • Menyediakan pelatihan kejuruan kepada 150 orang, 80 orang diantaranya mengikuti program magang di 27 perusahaan (industri otomotif, industri kuliner, perhotelan, salon, konveksi/penjahit, dll);
  • 188 UKM menerima pelatihan dan bantuan teknis untuk mengembangkan bisnis mereka dan mendapatkan akses ke pasar dan keuangan, serta penyediaan bahan dan alat produksi;
  • 72 pemuda anggota CBO menerima pelatihan untuk meningkatkan keterampilan advokasi dan menyiapkan laporan terkait pemberian bantuan keuangan dari pemerintah untuk kelompok rentan selama pandemi COVID-19;
  • 351 petani dan produsen pangan mikro menerima pelatihan pertanian berkelanjutan dan akses pasar;
  • 2.002 orang menerima pelatihan pertanian perkotaan (urban farming) sebagai tanggapan terhadap kerawanan pangan dan dukungan mata pencaharian; dan
  • Melalui berbagai materi publikasi (modul, video, media sosial, TV, dll), proyek ini telah menjangkau sekitar 1,3 juta orang di seluruh Indonesia.

Michel Farkas, Direktur Eksekutif ad Interim Hivos menyatakan, “Dengan Proyek ACTION kami dapat mendukung komunitas yang rentan dan marginal. Kami tidak hanya menangani masalah (kesehatan) dengan segera, namun kami juga fokus pada ketahanan ekonomi jangka panjang. Dalam setiap aktivitas, kami memusatkan perhatian pada kebutuhan dan pengalaman masyarakat. Mulai dari memastikan informasi kesehatan yang inklusif hingga mengurangi kerawanan pangan, seluruh intervensi kami berasal dari masyarakat yang menggandeng sektor bisnis, pemerintah lokal, dan organisasi masyarakat sipil. Proyek ACTION menunjukkan pentingnya menangani kebutuhan mendesak masyarakat selama masa pandemi dan pasca pandemi dengan cara yang inklusif dan kolaboratif. Saya berharap upaya ini dapat menginspirasi semua pemangku kepentingan untuk terus bersatu, baik di tingkat regional maupun nasional.”

“Proyek ACTION merupakan bagian dari paket ‘Team Europe’ dengan total anggaran sebesar €200 juta (Rp 3,5 triliun) untuk membantu Indonesia dalam menangani pandemi COVID-19 dan dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya, khususnya bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan,” kata Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket.

“Proyek ACTION memperkuat sistem kesehatan dan membatasi penyebaran COVID-19 di DKI Jakarta, Bogor, Lombok Timur, Makassar, dan Yogyakarta. Proyek ini juga telah meningkatkan mata pencaharian sekitar 15.000 masyarakat miskin perdesaan dan perkotaan melalui pertanian perkotaan yang berkelanjutan, pembinaan dan pengembangan usaha kecil dan menengah, dan pelatihan kejuruan untuk kaum muda,” tambahnya.

__________

Tentang Uni Eropa

Uni Eropa adalah kesatuan ekonomi dan politik antara 27 Negara Anggota dengan populasi 470 juta. Bersama- sama, mereka telah membangun zona yang stabil, berlandaskan demokrasi dan pembangunan berkelanjutan sambil mempertahankan keanekaragaman budaya, toleransi dan kebebasan individu. Pada tahun 2012, Uni Eropa dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian karena upayanya dalam menjunjung perdamaian, rekonsiliasi, demokrasi dan hak asasi manusia di Eropa. Uni Eropa adalah blok perdagangan terbesar di dunia dan merupakan sumber dan tujuan investasi langsung asing terbesar di dunia. Secara kolektif, Uni Eropa dan Negara-negara Anggotanya adalah donor terbesar untuk Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) dengan menyediakan lebih dari setengah ODA secara global.

Untuk informasi lebih lanjut tentang Uni Eropa dan hubungan kerjasama dengan Indonesia, kunjungi: http://eeas.europa.eu/indonesia

Tentang bantuan Uni Eropa untuk mengatasi wabah virus corona di Indonesia

Untuk mendukung negara-negara mitra dalam perang melawan pandemi COVID-19 dan dampaknya, Uni Eropa telah meluncurkan pendekatan “Tim Eropa”. Tujuan dari pendekatan Tim Eropa adalah untuk menggabungkan sumber daya dari Uni Eropa, Negara Anggotanya, dan lembaga keuangan Eropa. Tim Eropa telah memobilisasi sekitar €200 juta dalam bentuk hibah dan pinjaman untuk mendukung Indonesia. Hibah €6 juta atau Rp108,5 miliar didedikasikan untuk mendukung organisasi masyarakat sipil dalam menanggulangi dampak kesehatan dan sosial ekonomi dari krisis COVID-19 di Indonesia. Tim Eropa menginvestasikan lebih dari €3 miliar untuk membantu mengamankan 1,8 miliar dosis vaksin untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah. Indonesia merupakan salah satu negara penerima manfaat.

Info lebih lanjut: https://bit.ly/TeamEuropeIndonesia

Tentang proyek ACTION

“Masyarakat Aktif Membangun Solidaritas dan Ketahanan Terhadap COVID-19 (ACTION)” dilaksanakan oleh Hivos dan lima mitra lokal, yaitu Institut KAPAL Perempuan, CISDI, PAMFLET Generasi, PUPUK dan SAPDA. Proyek yang didanai oleh Uni Eropa ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi organisasi masyarakat sipil dalam mencegah dan mengurangi risiko yang disebabkan oleh krisis COVID-19 dan memastikan bahwa kelompok rentan dan terpinggirkan di Indonesia memiliki akses yang sama terhadap program pemulihan sosial dan ekonomi. Proyek dua tahun ini dilaksanakan di 15 kecamatan dan 40 desa di DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan dalam dua tahap. Fase pertama akan fokus pada respons awal terhadap pandemi, sedangkan fase kedua akan membantu mengurangi dampak sosial dan ekonomi. Perempuan, Penyandang Disabilitas (PWD), lansia, pemuda, pengusaha UKM, dan CSO akan mendapat manfaat langsung dari proyek ini.

Tentang konsorsium proyek ACTION:

Hivos:

Hivos adalah organisasi internasional yang mencari solusi baru untuk masalah global yang terus berlanjut. Dengan program cerdas di tempat yang tepat, kami menentang diskriminasi, ketidaksetaraan, penyalahgunaan kekuasaan, dan penggunaan sumber daya planet kita yang tidak berkelanjutan. Fokus utama kami adalah mencapai perubahan struktural. Inilah sebabnya kami bekerja sama dengan bisnis inovatif, warga negara, dan organisasi mereka. Kami berbagi mimpi dengan mereka tentang ekonomi berkelanjutan dan masyarakat inklusif. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://hivos.org/

Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI):

CISDI adalah organisasi masyarakat sipil yang mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui pembangunan kesehatan dan keterlibatan pemuda dalam pembangunan kesehatan. CISDI melakukan kajian isu berdasarkan pengalaman dalam mengelola program penguatan layanan kesehatan primer di wilayah suburban maupun terluar, terdepan, dan terbelakang, penelitian dan analisis kebijakan kesehatan, kampanye perubahan sosial, dan keterlibatannya dalam diplomasi kesehatan di tingkat tingkat nasional dan internasional. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://cisdi.org/

Lingkaran Pendidikan Alternatif untuk Perempuan (KAPAL Perempuan):

Pembentukan KAPAL Perempuan adalah untuk membangun perempuan dan gerakan sosial yang mampu mewujudkan keadilan sosial, kesetaraan dan keadilan gender serta perdamaian di ranah publik dan privat. KAPAL berfokus pada penguatan kepemimpinan perempuan melalui pendidikan kritis feminis, pengorganisasian dan advokasi berbasis bukti, terutama bagi perempuan di akar rumput. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://kapalperempuan.org/

PAMFLET:

Pamflet adalah organisasi berbasis hak asasi manusia yang didirikan dan diorganisir oleh kaum muda. Kami fokus pada gerakan pemuda, serta mendorong inisiatif baru untuk perubahan di bidang sosial dan budaya, terutama terkait dengan masalah hak asasi manusia, politik dan demokrasi, serta keragaman gender dan seksual. Kami mendukung gerakan pemuda di Indonesia dan mengelola pengetahuan kaum muda melalui pengembangan pusat informasi, dokumentasi dan pengorganisasian peningkatan kapasitas bagi kaum muda. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://pamflet.or.id/

Perkumpulan Pemajuan Usaha Kecil (PUPUK):

PUPUK berdiri dari program inisiasi Pemajuan Industri Kecil (PIK) – Kamar Dagang Jawa Barat (KADIN Jawa Barat), dan inisiatif dari tiga kelompok profesi Pengusaha, Akademisi, dan Ekonomi Aktivis dimulai pada tahun 1979 bekerja sama dengan lembaga Jerman, Friedrich-Naumann-Stiftung (FNSt). Pada tahun 1988 dideklarasikan secara mandiri dengan tujuan untuk memperluas cakupan wilayah dan prestasi yang lebih komprehensif dan dilembagakan menjadi PUPUK, serta disahkan sebagai Perhimpunan. PUPUK memberikan bantuan teknis untuk memberdayakan usaha kecil dan memperkuat ekosistem untuk merangsang pengusaha baru yang kuat dalam menghadapi persaingan ekonomi. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://www.pupuk.or.id/

Pusat Advokasi Disabilitas, Perempuan dan Anak (SAPDA):

Yayasan SAPDA, singkatan dari Pusat Advokasi Disabilitas, Perempuan dan Anak, yang berkedudukan di Yogyakarta, dan didirikan pada Juli 2005, adalah sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan visi “perjuangan untuk mewujudkan perubahan, keadilan, kebebasan, kesejahteraan & kesetaraan untuk memenuhi dan melindungi hak-hak perempuan, penyandang disabilitas dan anak-anak dalam masyarakat inklusif atas dasar persamaan hak asasi manusia. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi: https://sapdajogja.org/

__________

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:

Yesua YDK Pellokila | Project Manager ACTION | ypellokila@hivos.org