Telah Dibuka Sekolah Riset bagi Penyandang Disabilitas

SAPDA dan KONEKSI dengan dukungan DFAT membuka kelas di Sekolah Riset SAPDA bagi teman-teman Penyandang Disabilitas di indonesia.

KONEKSI adalah inisiatif kolaboratif di bidang penelitian dan inovasi yang mendukung kemitraan antara organisasi Australia dan Indonesia untuk kebijakan dan teknologi yang inklusif dan berkelanjutan. Didukung oleh Pemerintah Australia dan Indonesia, program ini mendorong kemitraan penelitian yang adil dan memanfaatkan pengetahuan lokal untuk mengatasi tantangan sosial-ekonomi.

KONEKSI mendukung kemitraan dan kegiatan yang akan menanggapi kesenjangan pengetahuan dalam kesetaraan dan inklusi, khususnya meningkatkan pengetahuan tentang masyarakat adat termasuk bagaimana pengetahuan dan praktek adat (local wisdom) dapat meningkatkan profil intervensi yang responsif kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial untuk mendukung transformasi ekonomi Indonesia. Dengan ini, pendekatan strategi Gender Equality, Disability, and Social Inclusion (GEDSI) Program KONEKSI akan memprioritaskan pendekatan jalur twin-track- pengarusutamaan

kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial di semua komponen program dan kegiatan, serta penetapan prinsip dan tindakan aksi, dan program khusus GEDSI untuk menanggapi tantangan kelompok sosial yang menyertakan pendekatan interseksionalitas yangjelas untuk mengembangkan kepekaan
GEDSl-sensitif dan GEDSI- responsif.

Panel Penelitian Disabilitas KONEKSI yang dipimpin oleh SAPDA akan mengembangkan dan mendukung implementasi agenda penelitian peningkatan kapasitas periset disabilitas dengan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD). Kegiatan Panel akan erat terkait dengan putaran Proposal Penawaran (CfP) dan penerima hibah, serta akan berfokus pada peningkatan kapasitas OPD dalam melakukan penelitian.

Mengapa Sekolah Riset Ini Penting?

  1. Selama ini masih sangat sedikit organisasi atau individu penyandang disabilitas melakukan dan memimpin riset di Indonesia baik riset-riset tentang disabilitas atau isu lain yang berkaitan dengan kehidupan penyandang disabilitas.
  2. Rencana riset yang dikembangkan oleh organisasi/individu penyandang disabilitas tidak mendapat dukungan dari pemberi dana karena standar riset dengan metodologi dan kompetensi yang dikembangkan selama ini.
  3. Hasil-hasil riset yang dikeluarkan oleh organisasi/individu penyandang disabilitas seringkali tidak mendapatkan pengakuan karena standar akademis yang masih kuat.
  4. Ada kebutuhan bagi organisasi/individu penyandang disabilitas untuk diberikan kesempatan & ruang meningkatkan kapasitas tentang riset sehingga dapat berpartisipasi pen uh dalam riset tentang disabilitas.

Apa Tujuan dari Sekolah Riset Ini?

  1. Mengembangkan pemahaman tentang konsep riset inklusif disabilitas.
  2. Meningkatkan keterampilan dalam melakukan perencanaan riset.
  3. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam methodologi dan penulisan hasil riset.
  4. Meningkatkan keterampilan dalam menyusun proposal riset sebagai langkah advokasi.

Apa Saja Tahapan Kegiatan Sekolah Riset Ini?

Pendaftaran: tanggal 26 Februari – 15 Maret 2024.

Seleksi peserta tahap 1:

  1. Berbasis minat dan potensi peserta terhadap riset disabilitas {Minggu Kedua Maret 2024).
  2. Workshop pengembangan tema & materi riset.

Seleksi peserta tahap 2:

  1. Berbasis ide dan gagasan riset.
  2. Training pendalaman materi riset inklusif (daring dan luring).
  3. Bimbingan dan asistensi (coaching) penyusunan proposal.
  4. Presentasi proposal riset.

Proses Seleksi

26 Februari – 15 Maret 2024: Publikasi dan penjaringan minat penyandang disabilitas pada riset/masa pendaftaran.

22 Maret 2024: Pengumuman calon Peserta berdasarkan seleksi pertama.

Capaian/Output

  1. Siswa sekolah riset mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan strategi riset dengan perspektif gender dan disabilitas.
  2. Siswa sekolah riset mempunyai keterampilan menyusun proposal riset yang komprehensif.
  3. Siswa sekolah riset terkoneksi dengan periset disabilitas & periset nasional.

Apa yang Akan Didapatkan Siswa Setelah Sekolah Riset?

  1. Peserta terpilih akan difasilitasi untuk mengikuti training secara daring dan luring dengan pelatih dan narasumber dengan ska la nasional & internasional.
  2. Peserta akan dapat bertemu dan berjejaring dengan mitra-mitra periset disabilitas dari seluruh wilayah di Indonesia.
  3. Peserta akan diberikan kesempatan mendapatkan bimbingan penyusunan proposal riset dari mentor-mentor dengan berbagai basis pengetahuan.
  4. Peserta akan diberikan ruang presentasi proposal riset.
  5. Dukungan aksesibilitas dan/atau akomodasi yang layak selama masa sekolah riset.

Kriteria/Syarat Peserta

  1. Penyandang disabilitas dan atau orang tua dengan anak disabilitas di Indonesia.
  2. Memiliki afiliasi/keterkaitan dengan organisasi/komunitas/unit layanan disabilitas di Indonesia.
  3. Berusia di atas 20 tahun.
  4. Sudah pernah terlibat dalam kegiatan riset dan/advokasi kebijakan di daerah maupun nasional.
  5. Memiliki komitmen personal untuk mengikuti seluruh rangkaian program.
  6. Dapat bekerja secara mandiri maupun dalam tim, baik secara daring maupun luring.
  7. Dapat menuangkan gagasan dalam tulisan.
  8. Terbiasa mengoperasikan komputer/laptop, baik secara mandiri dan/atau dengan pendamping.

Tertarik Bergabung? Daftarkan Dirimu melalui: http://s.id/SAPDAKONEKSI

Narahubung: Sholeh – 081326586345 – gedsi1@sapda.org

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *