
Semakin Bangkit dan Berdaya: Sekolah Perempuan Disabilitas Berlanjut di Tahap Kedua
Pelaksanaan Sekolah Perempuan Disabilitas tidak hanya berhenti di Tahap Pertama, perempuan penyandang disabilitas semakin berdaya…
Pelaksanaan Sekolah Perempuan Disabilitas tidak hanya berhenti di Tahap Pertama, perempuan penyandang disabilitas semakin berdaya melalui Sekolah Perempuan Disabilitas di Tahap II dengan dukungan Womens Fund Asia (WFA). Mengacu pada hasil evaluasi, assessment, dan feedback dari Sekolah Perempuan Disabilitas Tahap Pertama, salah satu aspek yang paling berdampak dalam meningkatkan keberdayaan perempuan disabilitas adalah materi mengenai…
Bagi perempuan disabilitas, kesetaraan adalah perjuangan panjang yang saat ini belum sepenuhnya tercapai. Perempuan disabilitas tidak hanya menghadapi berbagai masalah ketimpangan dalam kondisi masyarakat patriarki, tetapi juga harus berjuang agar suara mereka didengar dalam gerakan perempuan secara umum. Dalam hal ini, stigma masih kuat melekat terhadap perempuan penyandang disabilitas, di mana masyarakat dengan pandangan ableism…
Setiap orang memiliki kebutuhan yang sifatnya sangat personal terkait dengan kondisi dirinya, baik secara fisik maupun non fisik (psikologis, emosional, dan lain sebagainya). Kebutuhan ini menjadi sesuatu yang dapat diupayakan secara mandiri, tetapi ada kebutuhan yang memerlukan campur tangan atau peran lain untuk dapat terpenuhi. Penyandang disabilitas, dengan perbedaan kondisi fisik, sensorik, mental, dan intelektualnya…
Membangun masyarakat yang inklusif memerlukan kesadaran dan pemahaman tentang bagaimana berinteraksi dengan penyandang disabilitas secara etis dan penuh penghormatan. Banyak dari kita mungkin tidak memiliki niat buruk, tetapi pemahaman yang kurang mendalam terhadap situasi seseorang dapat menyebabkan tindakan yang tidak sensitif atau bahkan merendahkan orang tersebut. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui etika yang tepat…
Yogyakarta, 26 Januari 2025 Dalam beberapa tahun terakhir, riset mengenai disabilitas di Indonesia mulai mendapatkan perhatian lebih, baik dalam bidang sosial, hukum, kedokteran, psikologi, maupun infrastruktur. Beberapa riset bahkan secara eksplisit mencantumkan disabilitas sebagai salah satu fokus utama atau mencakup perspektif disabilitas dalam analisisnya. Namun, meskipun perkembangan ini cukup menggembirakan, sebagian besar riset tersebut masih…
Penyandang disabilitas juga merupakan warga negara dan makhluk sosial yang turut serta dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat. Penyandang disabilitas merupakan bagian dari keluarga, masyarakat, dan negara. Selain itu, penyandang disabilitas juga dapat berperan dalam lalu lintas hubungan hukum: seperti pemberi kerja dan pekerja, pedagang dan pembeli, dan lain sebagainya. Asas equality before the law, juga…
Penanganan kekerasan berbasis gender dan disabilitas (KBGD) masih menemui berbagaikendala baik secara teknis maupun non teknis. Akomodasi yang Layak (selanjutnya disebut AYL) dalam UU Penyandang Disabilitas diartikan sebagai modifikasi dan penyesuaian yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan fundamental untuk disabilitas berdasarkan kesetaraan. Hasil penelitian yang dilakukan…
Yogyakarta, 29 Oktober 2024Menurut CATAHU SAPDA Tahun 2022, kekerasan berbasis gender dan disabilitas(KBGD) masih menemui berbagai kendala, baik secara teknis maupun non-teknis dalamupaya memenuhi akomodasi yang layak (AYL). Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentangPenyandang Disabilitas dan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2020 tentang Akomodasiyang Layak untuk penyandang Disabilitas dalam Proses Peradilan mendefinisikan AYLsebagai modifikasi dan…
Masyarakat hukum adat memiliki kehidupan komunal, di mana kepentingan bersama lebih diutamakan daripada individu. Ikatan ini didasari oleh faktor teritorial dan genealogis, yang dalam beberapa kasus melindungi perempuan difabel, seperti di Tampaksiring, Bali dan Sembalun. Namun, ikatan komunal yang terlalu kuat sering kali mengabaikan hak perempuan difabel. Mereka bisa disamakan, dieksklusi, atau dikurung dalam peran…